MAKALAH SINGKAT
PELATIHAN HIDUP SEHAT (SERI KE 2)
“UNTUKMU GURU : UPAYA HIDUP SEHAT”
20 NOPEMBER 2010, KANTOR REGIONAL III BKN BANDUNG
Disarikan Oleh : Ibu Ratna Suminar, S.Pd.
Ratna Suminar, S.Pd. Guru Kelas 4 A |
TATA LAKSANA PENYAKIT YANG SERING DIJUMPAI PADA ANAK SEKOLAH
ABSTRAK :
Salah satu program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah
pelayanan kesehatan. Berbagai penyakit seringkali terjadi pada anak sekolah
diantaranya diare, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), demam berdarah
dengue, demam tifoid, tuberkolosis (TBC) hepatitis A, cacar air dll, yang dapat
menyebabkan kesakitan dan kematian. Faktor-faktor yang berperan untuk
terjadinya penyakit antara lain faktor host (pejamu), agent (sumber penyakit),
dan environment (lingkungan). Anak yang sering sakit dan atau dirawat di rumah
sakit akan mengakibatkan pelajaran di sekolah terganggu dan kemunduran prestasi
belajar. Oleh karena itu perlu pengenalan dan deteksi dini penyakit, melakukan
pertolongan pertama, dan merujuk k rumah sakit. Di samping yang sangat penting
adalah upaya pencegahan dan menghindari penyebaran penyakit melalui pola hidup
sehat sesuai dengan trias program UKS yaitu : pendidikan kesehatan, pelayanan
kesehatan, dan pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat baik fisik, mental,
serta sosial.
OPTIMALISASI KOPERASI SEKOLAH & KOPERASI GURU
ABSTRAK
Suatu keberhasilan koperasi mencakup aspek mikro yang
berkaitan dengan fungsinya dan pendukung eksistensinya, yaitu untuk membantu
memenuhi kebutuhan anggota yang mendirikan dan memilikinya, sehingga pada
gilirannya mampu menjadikan lebih sejahtera.
1.
Segi usaha
·
Bertambahnya anggota
·
Peningkatan permodalan koperasi
·
Peningkatan jumlah dan volume usaha
·
Peningkatan pelayanan terhadap anggota
2.
Segi aspek koperasi
·
Dampak keberhasilan koperasinya
·
Kemampuan koperasi untuk menstimulasi komponen
MOTIVASI DAN SEMANGAT BELAJAR ANAK
ABSTRAK
Belajar adalah sebuah proses dimana interaksi terjadi yang
memungkinkan terjadinya perubahan diri pada seseorang. Belajar perlu sebuah
pembiasaan dan proses pembiasaan perlu adanya dorongan.
Semangat anak dalam belajar tentu ada motif yang mendorongnya,
apakah nilai, gurunya yang mengajar, teman-temannya, media atau metode yang
dipergunakan gurunya atau memang tanggungjawab atas rasa ingin tahunya.
Membangkitkan dan memelihara semangat belajar bukan hanya
tugas guru di kelas, akan tetapi juga tugas orang tua di rumah. Motivasi
ekstrinsik pada anak dalam belajar dapat dibentuk oleh guru dan orang tua,
dengan menyentuh langsung kebutuhan-kebutuhan sebenarnya anak untuk mempelajari
hal yang ingin dipelajarinya.
Selain memfasilitasi kebutuhan-kebutuhan dalam belajar, hal
lain yang harus dapat dideteksi oleh guru juga orang tua adalah adalah
permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh anak dalam mempelajari sesuatu.
Bagi guru hal ini dapat dideteksi ketika mereka berada dalam kelas dan muncul
perilaku-perilaku yang menyimpang dalam belajar.
0 komentar:
Posting Komentar